Maudie Film yang Sangat Menginspirasi


Jujur setelah melihat film ini saya langsung berpikir, ko bisa ya…..hemm
Apa sih yang gak mungkin sama Tuhan, kalau Dia sudah berkehendak tak satupun orang yang akan mampu menghalanginya, itu yang namanya takdir :)

Semalam saya nonton film Maudi, jangan salah sangka dulu, saya nonton hanya dirumah saja dan bersama istri, bermodal film donlowdan dari plesdisk yang dicolokin ke tipi lcd, jadi deh nobar hehee….

Kesan pertama nonton film ini sangat monoton dan membosankan, tapi tunggu dulu itu hanya sebentar ko, kira-kira sekitar seperempat adegan mulai menemukan jalannya, hanya saja susah ditebak alur ceritanya, bikin penasaran gitu...


Oke saya ceritakan sedikit ya sinopsisnya….
Awal cerita film ini, mengisahkan seorang perempuan (Maudi yang diperankan Sally Hawkins) yang mempunyai cacat bawaan dari lahir/autis yang dititipkan ke pada bibi nya.

Maud panggilan dalam film tersebut, dia tidak mampu berjalan normal kalau jalan seperti orang pincang kadang sekali-kali seperti orang kena encok. Nah kegemaran Maud ini adalah melukis hanya saja semenjak pindah dari rumahnya yang dijual oleh Charles adiknya, dia tidak begitu bergairah lagi untuk melukis, ya mungkin banyak pikiran.

Hari-harinya dia sangat kesepian dan di kampung tersebut dia tidak mempunyai teman sama sekali kecuali bibinya itu. Suatu saat dia pergi ke toko kelontong, dia memperhatikan seorang laki-laki Everett Lewis (yang diperankan oleh Ethan Hawke) yang memasang iklan lowongan kerja jadi pembantu. Everett ini seorang nelayan, tukang kayu dan penjaga panti asuhan di kampung tersebut, orang menyebut dia lelaki yang tidak mempunyai pasangan alias jomblo walaupun usianya sudah kadaluwarsa seperti yang baca hehehee….Just kidding

Singkat cerita si Maudi ini tertarik untuk bekerja di rumahnya Everett.
Esoknya, Maud memberanikan diri pergi ke rumah Everett, saking semangatnya dia berjalan kaki menuju rumah Everett, kurang lebih sekitar 66 km, bayangin dengan kondisi kaki yang cacat dia berjalan segitu jauhnya. Sesampainya dia bertemu langsung dengan Everett, hanya Everett ragu dengan penampilan Maudi yang terlihat seperti orang cacat dan pincang. Everett tidak langsung mengiyakan Maud untuk kerja di rumahnya dan menyuruh Maudi untuk pulang karena dia tidak tertarik sama sekali.

Selang beberapa hari Everett mungkin berpikir ulang, karena sudah lama dia memasang iklan itu, namun tidak ada yang mau melamar lowongan kecuali perempuan cacat itu. Akhirnya Everett mencoba untuk memberi kesempatan Maudi untuk kerja di rumahnya.

Hari pertama kerja Maudi benar-benar membuat naik pitam Everett, bagaimana tidak dia tidak bisa mengerjakan apa-apa untuk seorang pembatu, rumah masih berantakan, ruang-ruang masih dalam keadaan kotor, perabot rumah tangga tidak sentuh sama sekali sama Maud, hari itu juga Everett langsung mengusirnya.

Esoknya pagi-pagi Maudi tanpa kapok kembali ke rumah Everett, sekarang dia sedikit berubah Maud langsung membersihkan seperti yang diinginkan Everett, mulai dari membersihkan ruangan, ngepel, nyuci baju dan piring serta masak, hanya Everett tidak memperdulikannya.

Dua bulan kemudian, bibi Ida menyarankan agar Maudi meninggalkan Everett, karena makin lama tetangga banyak yang menggunjingnya, bahwa Maud sudah menjadi budak seks dari Everett, mendapat pengakuan tersebut Maud bukanya malu dia malah tersipu malu hahahaa…..seolah menjadi orang yang baperan… hanya dia menolak permintaan Bibinya itu, dia tetap memilih tinggal bersama Everett.

Sambil bekerja sebagai pembantu Maud ini iseng-iseng melukis kembali, mungkin disini awal mula film ini beralur emosi.
Maud melukis, medianyapun seadanya mulai dari kaca, dinding bahkan tangga yang ada di rumah Everett dia lukis. Everett hanya membiarkannya saja.
Suatu saat ada yang datang menagih utang pada Everett, Sandra namanya yang diperankan oleh Kari Matchett, Sandra melihat-lihat dan bertanya tentang lukisan tersebut, dia tersenyum dan sangat tertarik, bahkan dia langsung memesan untuk dikirim ke New York.
Nah..mulai dari situlah, lukisan Maud mulai dilirik oleh penikmat lukisan.

Bahkan Koran nasional dan tipi nasional pun meliputnya. Oya Everett menikahi Maud sebelum lukisannya terkenal, bahkan dia sangat terpukul ketikan Bibi Ida bergumam bahwa Everett hanya memeras keringatnya Maud, awalnya dia memang seperti itu tapi melihat cinta tulus dari Maud anggapan itu ditepis oleh Everett, dia sangat menikmati hidup bersama Maud, dan itu dibuktikannya sampai Maud meninggalnya dia tetap setia merawatnya.

Dari cerita film tersebut, saya masih habis pikir, seorang perempuan cacat yang jauh di pelosok sana mampu menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang.
Mungkin ini adalah karunia Tuhan yang ternilai untuk dia, karena dari keterbatasan Maud sebagai perempuan cacat lahiriah, disanalah tersimpan keistimewaan yang terpendam. Dan itu diperlihatkan Tuhan untuknya, dan ini nyata dari seorang perempuan yang bernama Maudi.

Film drama romantis ini adalah kisah nyata, dari perjalanan Maudi itu sendiri, sangat menginspirasi untuk siapa saja yang menotonnya, tidak ada adegan ranjang sekalipun, ya walaupun ada adegan peluk tapi hanya sebatas biasa saja.
Kalau menurutku film ini termasuk film pede, ko bisa? Iya.. kalau filmnya gak pede mungkin yang ditonjolin segi erotisnya atau seksnya, ini sama sekali tidak ada.

Maaf ya kalau penguraian kata-katanya agak belepotan hehehee….kalau ada yang mau menambahkan silakan untuk komen di kolom komentar ya……

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Maudie Film yang Sangat Menginspirasi"

Post a Comment