Ternyata Pondok Pesantren Di Kediri ada yang terkenalnya sampai luar negeri

Pendidikan berbasis agama islam di Indonesia sudah tidak asing lagi, terutama di daerah Kediri, bahkan ada Pondok Pesantren di Kediri sampai terkenal ke luar negeri lho, intip yuk

1. Pondok Pesantren Lirboyo


Lirboyo ini  nama sebuah desa yang digunakan oleh KH Abdul Karim menjadi nama Pondok Pesantren. Terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri.

Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M.
Pesantren ini telah banyak melahirkan tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.

Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Santri di pondok ini ada ribuan dari berbagai macam daerah di Indonesia bahkan ada juga dari luar negeri seperti Malaysia.


2. Pondok Pesantren Queen Al-Falah


Letak Pondok Pesantren Al Falah di desa Ploso kecamatan Mojo, Al falah di kelilingi sungai brantas yang paling terbesar di kediri, bangunan Pondok Pesantren Al falah didirikan pada pertengahan tahun 1924 oleh Al Mukharom KH.Dzajuli Usman, permulaan beliau memiliki santri sekitar 10 orang masih menggunakan metode kono dengan memanfaatkan serambi masjid, dengan semakin banyaknya santri yang menimba ilmu dari beliau akhirnya di bangunlah gedung madrasah di awal tahun 1925.

Pondok pesantren Queen al Falah merupakan pendidikan salaf yang asli di dalam negeri ini. Hanya saja sistemnya menyertakan pendidikan umum yang di sesuaikan dengan kemajuan zaman, perkembangan ilmu dan teknologi.

Pendiri pesantren KH. Munif Djazuli terus meningkatkan pengajaran dan ahlak kepada santri-santrinya, karena pendirian pondok ini adalah bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki ahlak manusia.

Santri di didik kesederhanaan dan keihlasan di dalam hatinya yang bisa menimbulkan kebenarian untuk hidup, keprcayaan diri sendiri, serta kejujuran.

pondok queen al falah di lengkapi asrama putra putri, gedung sekolah, musholla, ruang tamu, toko, kantor dan laboratorium.

3. Pondok Pesantren Wali Barokah (LDII)


Pondok Pesantren Wali Barokah ini terletak di Burengan Banjaran Kota Kediri didirikan atas gagasan KH. Nurhasan Al Ubaidah yang ingin menyiarkan agama Islam secara murni yang berpedoman pada kitab suci Al-Qur'an dan Al-Hadits

Pondok ini terkenal dengan Menara Asmaulhusna, konon menara tesebut tertinggi di Indonesia.
Menara ini tingginya 99 (sembilan puluh sembilan) meter dengan kubah atau mahkota berlapis emas seberat 60 kg.

Di menara ini kamu dapat melihat pelosok kota Kediri. Menara Asma'ulhusna saat ini tercatat sebagai menara Islam tertinggi di Indonesia dan telah menjadi ikon (landmark) Kota Kediri yang sangat menonjol dan indah.


4. Pondok Pesantren Darul Ma'rifat Gontor 3


Pondok Modern Darul Ma’rifat atau sering disebut juga Pondok Modern Darussalam Gontor putra 3 adalah salah satu cabang Pondok Modern Darussalam Gontor yang berlokasi di Sumbercangkring, Gurah, Kediri.

Pondok Modern Darul Ma’rifat dibangun di atas areal tanah seluas 6,5 ha dan dikelilingi oleh perkebunan tebu and terong yang dikelola oleh masyarakat sekitar pondok, di pondok tersebut santri-santri diajarakan untuk mandiri.

Pondok Modern Darul Ma’rifat dirintis pada tahun 1988 oleh para alumni Gontor yang berasal dari Kediri, bernama Makrifat yakni kependekan dari Monumen Abadi Keluarga Ridwan dan Fatimah, ini sebagai bentuk penghargaan terhadap Keluarga Ridwan yang telah mewakafkan tanahnya untuk pondok. Setelah diwakafkan kepada Pondok Modern Darussalam Gontor pada tanggal 11 Desember 1993 namanya diubah menjadi Darul Ma’rifat


5. Pondok Pesantren Kedunglo


Pondok pesantren Kedunglo al Munadhdhoroh terletak di Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur

Nama Kedunglo ini diambil dari lokasi pondok yaitu diarea kedung atau semacam danau dan disana terdapat pohon Lo yang besar. Pondok ini hanya menerima santri tidak lebih dari empat puluh orang, dikarenakan KH. Mohammad Ma'roef lebih menyukai santri sedikit karena pembelajaran dan didikannya akan lebih mengena.

Pondok ini terkenal dengan pengajian Mujahadah Kubro Pengamal Sholawat Wahidiyah, pengikutnya pun berasal dari daerah Indonesia dan luar negeri bahkan memiliki cabang hingga Singapura, Malaysia, Filipina, dan Australia. (Sumber : Wikipedia, lirboyo.net, ppmaswaja.org)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ternyata Pondok Pesantren Di Kediri ada yang terkenalnya sampai luar negeri"

Post a Comment