Siapa
yang dirumahnya tidak bisa bahasa daerah ayo ngaku, pasti banyak. Fenomena
sekarang anak-anak terutama di kota bahkan sudah merambah ke desa menggunakan
bahasa modern merupakan sebuah kebanggaan, apalagi dicampur dengan bahasa
asing, siapapun yang mendengarnya pasti orangtuanya bangga.
Tak
bisa dipungkiri bahwa kebudayaan lokal mulai terkikis dan diganti dengan
kebudayaan modern. Anak-anak muda bahkan sampai anak kecil sudah mulai
meninggalkan budaya lokal dan beralih pada budaya modern yang dianggap lebih
baik dan bergengsi
Inilah
yang dinamakan masyarakat kita sudah kehilangan jati diri, sudah kehilangan identitas,
kalau sudah begini siapa yang disalahkan?
Ada
beberapa point yang yang perlu kita terapkan pada generasi kita
1.
Utamakan Bahasa Indonesia
Ini
sudah jelas, kita sebagai warga negara indonesia wajib mampu berbahasa
indonesia, karena bahasa inilah mampu mempersatukan rakyat Indonesia dari
Sabang sampai Merauke dan mengantarkan negeri ini untuk merdeka dari penjajahan
Belanda dan Jepang.
Bahasa
Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi
Bahasa
Indonesia sudah tercantum dalam butir sumpah pemuda. Dimana Sumpah Pemuda
adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita
berdirinya negara Indonesia.
“Kami
poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”
2. Kuasi
Bahasa Asing
Mempelajari
bahasa asing merupakan kewajiban buat kita, karena bahasa asing merupakan bahsa
dunia. Entah itu bahasa Inggris, Cina, Korea, Arab, Jerman dan sebagainya, tapi
yang terutama bahasa Inggris.
Tolak
ukur masyarakat sangat sederhana melihat kita terpelajar atau tidaknya adalah
dari penguasaan kita dalam berbahasa asing, walaupun tidak terlepas dari etika.
Bayangin saja kalau kita pelajar atau mahasiswa terus gak bisa bahasa asing kan lucu, apalagi
dizaman sekarang, dimana-mana pekerjaan membutuhkan karyawan dari segi bahasa,
minimal pasif.
Menguasai
bahasa asing bukan berarti kita melupakan identitas sebagai warga Indonesia,
kita pun harus pandai-pandai menempatkan, dimana kita mempergunakannya.
3.
Lestarikan Bahasa Daerah
Mengapa
kita harus melestarikan bahasa daerah, karena ini adalah identitas kita, jati
diri masyarakat indonesia, bahasa daerah merupakan cikal-bakal lahirnya bahasa
Indonesia.
Indonesia
itu negara besar kaya akan bahasa, Sabang sampai Merauke berbagai suku bangsa
merupakan modal besar untuk menuju bangsa yang bermatabat, dengan beratus bahkan
beribu bahasa daerah di Indonesia membuat negara lain iri dengan keberagaman
kita.
Melalui
bahasa daerah kita dapat menentukan dari mana kita berasal. Bagaimana budaya
kita dimasyarakat umum yang harus dijunjung. Bahkan untuk kepentingan yang
bersifat pribadi bahasa daerah dapat dijadikan alat komuniaksi untuk
menyampaikan hal yang bersifat rahasia.
Pentingnya
bahasa daerah ini haruslah menjadikan kita semangat untuk melestarikannya.
Bukan sebaliknya menganggap bahwa bahasa daerah merupakan hal kuno yang tidak
bergengsi untuk digunakan
Ketika
zaman berubah, bahasa sebagai suatu bentuk kebudayaan akan mengalami
penyesuaian dan perubahan, minimal dari kosa kata. Maka, akan ada kata-kata
yang diserap menjadi bahasa lokal. Ada pula kosa kata bahasa lokal yang bisa
diserap ke dalam bahasa nasional atau bahasa asing. Apa pun bisa terjadi.
Bahkan dengan lebih membuka diri, kita ikut membantu melestarikan keberadaan
bahasa lokal tersebut.
Untuk
itu marilah kita mengutamakan bahasa
Indonesia, kuasai Bahasa Asing, dan melestarikan Bahasa Daerah. (sumsber:
kemdikbud, qureta.com)
0 Response to "Mengutamakan Bahasa Indonesia, Menguasai Bahasa Asing, Melestarikan Bahasa Daerah, Kita Sudah Termasuk Warga Cerdas"
Post a Comment