Coretanku # Rabu, 15 Desember 2005

Berawal dari kekecewaan yang daku pendam sekelumit hati ini berucap untuk mengatakan sesuatu yang bermakna bagi diri ini. Saya menyesal berada dipangkuan lelaki itu, hanya sebuah ambisi untukmengharapkan kekayan sesaat yang tak mungkin ia capai walau dalam setahun bahkan seabad sekalipun, cukup untuk mengucilkannya, hati ini serasa membaik dari sebelumnya. 

Semoga ini bukanlah sebuah dendam yang selalu datang menjelma sebagai bahan cibiran kaum maskulin yangia anggap sebagai bahan profesionalisme. O, begitukah kaum sebelum nabi Sulaiman yang mengharapkan kesetiaan terhadap sahabat, bukankah yang lebih berharga dari sejumlah makna materi adalah persahabatan dari seorang teman? 

Mereka tidak mengerti dari apa yang dimaksud dengna arti erat ikatan emosional dari dada untuk seorang yang paling berharga, yaituteman sendiri, sahabat, kawan, apalah arti nama dari semua ituyang jelas dari pemaparanyang daku inginkan adalah sebuah ikatan yang tak mungkin ini terjalin kembali antara kumpulankemaskulinan seorang dari tanah jauh.

Biarlah yang sudah berlalu, berlalulah. Hanya sebuah inisiatif untuk tetap mempertahankan persahabatan dari seorang yang dianggap komersil arti dari sebuah ikatan tanpa makna, tanpa sebuah ikatan janji hitam diatas putih. Serasa tak percaya orang tersebut melakukan hal itu, namun itu adalah sebuah bukti bahwa materi lebih utama dari segalanya ketimbang arti persahbatan itu. 

Hanya orang yang piciklah yang akan mampu melakukan hal tersebut terhadap orang yang dianggap sebagai sahbat setianya, hanya orang yang gila materilah yang akan menolak dari kejujuran dan kesetiaan dari seorang sahabat. 

Apa boleh buat dakuharus memisahkan diri ini untuk sekedar bersapa ria terhadapnya, namun bukan berarti dakuharus menutup diri untuknya, melainkan agar dari semua ini adalah bermakna untuknya. Semoga dari hatinya yang paling alam ada semacam peneysalan yang sangat mendasar dari kalbunya yanglunak itu. Semoga.

Harap hati agar semuanya berjalan lancar hanya beberapa yang harus bina darinya untukku dan untuknya.

Sapen 12.20 AM WIB

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Coretanku # Rabu, 15 Desember 2005"

Post a Comment