Tidak bisa dipungkiri memang, bila sebagian besar orangtua berpendapat bahwa bermain adalah kegiatan tidak berguna dan menjadikan anak malas untuk belajar.
Sebenarnya anggapan itu tidaklah sepenuhnya salah karena justru dengan bermain akan menimbulkan kreativitas anak, mengembangkan tingkah laku sosial anak, dan mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Sebab dari segi perkembangan, kecerdasan otak, anak akan diprogram untuk mengambil segala jenis rangsangan dari lingkungannya, beragam hubungan sedang dibentuk yang kelak akan mempengaruhi kemampuannya dalam belajar, maka dari itu ciptakanlah lingkungan yang menyenangkan bagi anak, yang bisa membantunya berkembang dan mencapai potensi tertingginya.
Belajar Bertata krama
Banyak cara dalam mengolah permainan untuk anak, misal permainan yang dimainkan di luar ruangan (outdoor), seperti aktivitas anak-anak di lapangan, taman, pekarangan rumah, atau disusun dengan memanfaatkan perubahan musim, bulan, dan hari besar, sehingga anak akan memperoleh berbagai jenis rangsangan dari lingkungan yang selalu berubah, sebagai contoh; permainan bulan April yaitu meniru tolong dan terima kasih.
Permainan ini, memancing sekaligus mengidentifikasikan gagasan kreatif anak-anak terhadap orang lain, permainan meniru tolong dan berterima kasih adalah metode paling efektif untuk sekedar mengeluarkan pandangan, atau persepsi anak untuk membiasakan menolong dan mengucapkan rasa terima kasih pada orang lain.
Mengatakan “tolong” dan “terima kasih” adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Kita sering lupa bahwa tata krama tidak datang secara alami pada seorang anak, melainkan harus diajarkan terus menerus. Buat anak belajar mengatakan kata-kata penting ini sebagai prioritas dalam pembelajaran. Permainan meniru tolong dan berterima kasih disini bukan sekedar permainan oral yang diomongkan orangtua saja, tetapi disampaikan lalu dipraktekkan oleh anak-anak sehingga ada respons timbal balik dari anak tersebut dan kemudian dipraktekkan kembali pada sahabat-sahabatnya.
Metode belajar sederhana ini, membuat permainan menjadi cara yang sangat baik untuk mengajarkan tata krama pada anak-anak. Ini juga mencegah kita tanpa sadar harus menerima kenyataan bahwa anak kita menjadi tidak tahu tata krama.
Permainan ini merupakan peniruan anak-anak tentang hidup yang dikemas secara “sederhana” dan “lugu” dan tentunya membuat anak menjadi lebih peka terhadap penerimaan stimulus apa yang ada dalam lingkungan di sekitarnya, terutama dalam keluarga.
Ada pula permainan dengan menggunakan ilustrasi tentang permainan tebak-tebakkan, contoh permainan “tebak benda” satu benda disodorkan di hadapan si anak, kemudian kita menyuruh untuk menebaknya, “apa nama benda itu?”. Biarkan si anak untuk berpikir, sehingga anak akan semakin merespons, apa sebenarnya nama benda yang ada di hadapannya itu. Dari mulai itulah mereka ingin menunjukkan apa yang mereka tahu dengan permainan tebak-tebak benda. Jika si anak telah menjawab kuncinya, maka ulangi pertanyaan itu, pastilah si anak akan memilih benda yang sudah dikenal dengan baik. Ini menunjukkan suatu komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak, dan akan berlanjut seterusnya, jika orangtua terus mengasah kreatif kecerdasan anak lewat game ini.
Misal lagi permainan di dalam ruangan (indoor), permainan ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan yang ada di rumah, sehingga permainan ini bisa menjadi ajang untuk memperkenalkan ruangan-ruangan yang ada di dalam rumah pada anak. Seperti permainan senam pagi, permainan ini sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya, persiapan yang diperlukan hanya sepatu, baju, dan tempat. Ajak Anak anda melakukan permainan ini sebagai rutinitas pagi yang menyenangkan. Ciptakan gerakan-gerakan yang disesuaikan dengan lagu yang telah Anda ubah liriknya.
Selain itu, ada juga permainan yang tidak memerlukan persiapan bahan. Misalnya, permainan “anak adonan kue”. Permainan ini selain menyenangkan juga menjadikan media untuk mencurahkan kasih sayang pada anak, sehingga anak merasa disayang dan dicintai.
Metode Bercerita atau Dialog
Sepertinya bersahabat dengan anak-anak, mengajari orangtua atau mungkin hanya sekedar memahami seluk beluk dunia mereka harus menggunakan metode bercerita atau dialog. Artinya memberikan waktu luang lebih panjang untuk berkomunikasi lebih dekat dengan anak.
Metode ini biasanya disampaikan secara verbal dan dalam bentuk cerita yang mengandung dialog, semisal; cerita-cerita tentang semangat sang pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, cerita pahlawan-pahlawan Indonesia atau cerita orang-orang sukses dunia, ini bisa secara langsung aktif berbicara dengan mereka ataupun semacan tanya jawab. Metode ini sangat efektif, sebab lebih komunikatif.
Berilah Penghargaan
Di samping itu, penting untuk diingat bahwa langkah-langkah kemajuan sekecil, apa pun tindakannya pantas mendapatkan penghargaan. Bagi balita, perihal paling sederhana bisa menjadikan sebuah upaya yang luar biasa besar. Penghargaan membuat balita kita akan sadar bahwa ada konsekuensi positif dari perilaku yang baik. Ini akan membuat hubungan perilaku dan konsekuensi sebagai hubungan yang nyata. Nyata dalam arti si anak akan merasa dihargai, apabila yang dilakukannya mendapatkan perhatian dari orang terdekatnya yaitu sebuah penghargaan.
Bila banyak orang tua khawatir pujian dan penghargaan akan memanjakan si kecil, ini sama sekali tidak benar. Penghargaan berbeda dengan hadiah. Jangan memberikan penghargaan sebagai insentif umpan, tapi berikan atas kinerja yang baik dengan demikian kita tidak akan pernah punya anak manja.
Buatlah setiap momen Anda bersama anak-anak menjadi momen yang penting dan tak terlupakan. Nikmati permainan-permainan bersama-sama dan ajaklah putra-putri Anda untuk mengeksplorasi dunia. Karena itu, tidak akan rugi jika para orangtua meluangkan waktunya untuk sekedar bermain dengan anak. Bukankah anak-anak kita adalah aset bangsa?
0 Response to "Mengasah Kreatif Anak Dengan Game"
Post a Comment