Coretanku # Senin, 05 Desember 2005

Malam tadi saya menemukan cahaya dalam relung hati yang kian menggelap, entah dari mana cahaya itu datangnya, sekonyong-konyong menyinari dan memancakan sisi ruang batinku. O, inikah pertanda baik buatku untuk tetap berpegang teguh pada perempuan berwajah ayu itu? 
 
Mungkin saja dalam beberap hari ini, saya tidak menemukan perempuan berwajah ayu itu. Ah, sudahlah tidaklah pantas berucap pada seseorang yang bukan haknya untuk saya miliki, sebab asmara lebih agung daripada materi. Akanakah semuanya berpihak daripadaku? Alangkah bahagianya daku bila semuanya benar belaka. Hidup akan terasa indah rasa bahagia pun akan saya ecap untuk mentap masa esok.

Entah seperti apa lagi raut wajah perempuan ayu itu, akahkah dia seperti dahulu pertama daku mengenalnya? Tidak, perangai budi yang ia miliki sewajarnyalah adalah perempuan biasa, kemungkinan di balik aura yang terpendam itulah yang akan membuat dia berbeda dengan perempuan kebanyakan, hal inilah yang membuat daku seperti ia rasakan. 
 
Ah, daku sering merindukannya walau dalam keadaan sesempit apapun, raut wajah beliau seakan menyelusup dibalik relung keinginan daku memilikinya, berharap banyak tak mungkin akan saya lakukan sebab hanya pada Allah daku akan selalu berharap. Mencintai bukan berarti memiliki seutuhnya, namun harapan dari keseimbangan dalam merumuskan masalah akan merasa ringan dalam menjalankannya.

Diri ini seperti halnya seorang yang dimabuk asmara, hari-hari kulalui dengan hampa tanpa asmara.
 
Sapen, 10.45 AM WIB

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Coretanku # Senin, 05 Desember 2005"

Post a Comment